Pemasangan instalasi listrik dengan pipa PVC
menurut peraturan PUIL adalah
pemasangan
saklar
pada dinding
paling rendah
1,5 meter dari lantai, dengan demikian juga dengan kotak kontak. Sedangkan
kotak sekering 1,7
meter dari lantai. Tinggi antara lantai sampai plafon adalah 3,5 meter.
Jadi setiap
saklar memerlukan
pipa 3,5 – 1,5
= 2 meter
- Siswa merencanakan instalasi penerangan listrik dengan PHB 2 Group.
- Siswa mampu dan terampil melaksanakan instalasi penerangan yang telah direncanakan
II. Waktu
a. Hari : selasa
b. Tanggal : 4 Desember 2012
c. Jam ke- : 6 – 9
III. Alat dan Bahan: Jumlah
- Tang Kombinasi (1)
- Tang cucut (1)
- Tang potong (1)
- Cutter (1)
- Obeng (-) (1)
- Palu (1)
- Saklar tunggal (1)
- Saklar seri (1)
- saklar tukar sepasang
- Kabel NYA ø 1,5mm (Merah, Kuning, Hitam, Biru)*
- Pipa PVC 5/8 “ *
- Benang *
- Klem *
- Lasdop *
- T-Dos dan Kres-Dos *
- L-bow *
- Fuse 6 A (2)
- Kotak Sekring 2 Group (1)
- KWH meter (1)
- Beban Lampu (4)
- Fitting Lampu (4)
* Jumlah sesuai yang dibutuhkan.
IV. Gambar Kerja
a. Gambar Pengawatan
a. Gambar Pengawatan
b. Gambar Diagram Pelaksanaan
V. Keselamatan kerja:
- Gunakanlah Jaket lab saat melaksanakan praktikum.
- Gunakan alat-alat K3 saat melaksanakan praktikum
- Gunakan alat dan bahan sesuai dengan fungsinya.
- Janga bergurau saat bekerja.
- Pastikan tubuh anda dalam keadaan sehat.
VI. Langkah Kerja
1. Sebelum melakukan praktikum terlebih dahulu berdo’a dengan keyakinan masing-masing
2. Pahami gambar yang akan di praktikkan
3. Siapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan
4. Pasng box sekring pada dinding / papan yang digunakkan untuk praktikum
5. Rangkailah / pasang pipa sesuai dengan gambar/instalasi yang sudah di gambar
6. Rangkailah dan masukkan kabel fasa dan netral kedalam pipa yang sudah dirangkai sesuai gambar
7. Pada saat sambungan kabel di kotak pencabangan, sambungkan kabel dengan sambungan pigtail.
Cara penyambungan kabel dengan cara sambungan pigtail :
a. Kupas kedua ujung kabel ± 10cm
b. Lekatkan kedua ujung kabel dalam posisi silang
c. Putar kedua ujung kabel dengan menggunakkan tang kombinasi agar mendapatkan smbungan yang sempurna.
d. Potong dan rapikan ujung puntiran kabel dengan menggunakkan tang potong
e. Sambungan pigtail di lilitkan / di lapisi dengan benang wol
f. Setelah di lapisi benang wol, sambungan pigtail ditutupi dengan lasdop agar sambungan tidak terkena air atau sejenisnya.
8. Kemudian, pasang saklar tunggal, saklar ganda, saklar tukar sesuai dengan gambar
9. Sambungkan kabel fasa dan netral pada fitting lampu dan stop kontak yang telah di pasang.
10. Sambungkan kabel groun pada stop kontak dan hubungkan ke tanah melalui bok sekring.
11. Pasang KWH meter sejajar deng box sekring.
12. Masukkan kabel fasa dan netral dari keluaran box sekring ke KWH meter.
Cara memasang kabel di KWH meter :
a. Pasang osaka terlebih dahulu, pastikan pemasangannya dengan benar dan kuat.
b. Masukkan kabel input ke bawah dan output diatas pada terminal penghbung yang ada di osaka.
c. Dari kabel input masuk ke nomer satu yang ada di KWH meter, kemudian di hubungkan ke nomer 2, masuk ke MCB,
d. Kemudian output MCB di hubungkan ke fasa yang terhubung pada box sekring / beban
e. Setelah selesai merangkai fasa, sekarang kabel netral dari inputan di masukkan ke nomer 4 dan di keluarkan di nomer 5, dan output-annya di hubungkan ke kabel netral dari box sekring.
13. Setelah semuanya selesai, rapikan alat dan sisa bahan yang tidak digunakkan
14. Beri tegangan pada sekring, dan siap di coba/dicek pada kondisi saklar dan lampu yang tepasang di fitting.
15. Catat data hasil praktikum pada kolom yang telah di buat.
16. Laporkan hasil praktek ke dosen pembimbing.
- .
VII. Kesimpulan
Untuk instalasi penerangan 1 fasa 2 group harus diperhatikan betul rangkaian pada masing-masing group. Dan untuk 1 group maksimal 8 titik beban. Hal ini dapat mengurangi pemadaman secara keseluruhan dan lebih rapi dalam penataan instalasi listrik sehingga mempermudah dalam perbaikannya.
GAMBAR
TEKNIK
Ø PENSIL GAMBAR
Pensil untuk menggambar
lain dengan pensil
yg digunakan untuk
menulis, baik kwalitetnya maupun kwalitasnya. Pensil gambar umumnya
tidak disertai karet penghapus pada salah satu
ujungnya. Selain itu kekerasanya dicantumkan
pada salah satu ujung pensilnya.
Standard kekerasan pensil,
seperti tabel berikut
ini :
H = Hard ( keras )
B = Black ( hitam )
HB = Half black ( setengah
hitam ) F = Firm ( tetap )
1.
Angka didepan huruf H menunjukkan tingkat
kekerasannya ( semakin besar angkanya semakin
keras ).
2.
Angka didepan
huruf B menunjukkan kelunakan (semakin besar angkanya semakin lunak ).
UKURAN KERTAS GAMBAR
Ukuran kertas gambar mempunyai simbul A, B, C dan D. Hanya
saja yang sering digunakan
dalam menggambar teknik,
menggunakan ukuran kertas
gambar A yang terdiri dari A5, A4, A3, A2, A1, A0,
dan 2A0. Sedangkan standard ukuran yang ditetapkan berdasarkan N-381
( aturan normalisasi dari Belanda ) adalah ukuran kertas A yang
juga sudah digunakan dalam standard ISO, sbb
:
lebarnya 5 mm, Untuk garis tepi pada ukuran kertas gambar A 4 dan A 5 , sedangkan untuk kertas gambar A 3, A 2, A1, A0 dan 2A0 lebar 10 mm..
MENGENAL PERATURAN INSTALASI CAHAYA BERDASARKAN PUIL
1.Buku PUIL ( Peraturan Umum Instalasi Listrik ) adalah suatu peraturan yg
sudah.
2.menjadi keputusan pemerintah,
yg berisi
Peraturan Pemasangan Instalasi Listrik
dengan tujuan untuk memberi
petunjuk
pengaturan, ditinjau dari
segi keamanan,
keindahan dan ketertiban.
3.PUIL dibuat
oleh Komisi Standarisasi
Indonesia bersama-sama dengan instansi,
lembaga pendidikan, dan
masyarakat.
4.Materi
PUIL diambil dari materi-materi delapan
negara yang sudah maju.
5.Untuk mencari peraturan dalam buku dilakukan dengan melihat daftar isi yg
5.Untuk mencari peraturan dalam buku dilakukan dengan melihat daftar isi yg
menyebutkan bab dan pasal
serta nomor halaman.
BAHAN-BAHAN
YANG
DIGUNAKAN DALAM PEMASANGAN INSTALASI LISTRIK
1.Kawat/kabel penghantar
a. Jenis dan
tipe suatu kabel ditentukan
oleh
:
- bahan konduktornya.
- bahan isolatornya.
- teknik
pembuatannya.
- susunan lapis
demi lapis isolatornya.
- ketebalan
isolatornya.
b.
Susunan penghantar/isolasi.
N = kabel dengan inti tembaga.
NA = kabel dengan aluminium sebagai penghantar.
Y = isolasi PVC
A = kawat berisolasi
G=isolasikaret.
M = selubung PVC
Gb = kawat pita baja.
B = pita baja.
F = variasi kawat baja.
CONTOH :
1.Kabel NGA : penghantar yg terdiri dari satu urat, dengan konduktor tembaga , berisolasi karet, diluarnya dilindungi lapisan / tenunan serat.
2.Kabel NYA : penghantar terdiri dari satu urat dengan konduktor tembaga berisolasi plastik ( PVC ).
1.Kabel NGA : penghantar yg terdiri dari satu urat, dengan konduktor tembaga , berisolasi karet, diluarnya dilindungi lapisan / tenunan serat.
2.Kabel NYA : penghantar terdiri dari satu urat dengan konduktor tembaga berisolasi plastik ( PVC ).
-Kabel tunggal (NYA) tidak boleh
menempel langsung pada tembok atau kayu maka harus dipasang di dalam pipa
-Kabel NYM boleh ditanam langsung
di dalam atau menempel di tembok.
-Penyambungan kabel instalasi
dilakukan di dalam kotak sambung.
Ukuran kabel
standar : 2,5 mm2. Kabel 1,5 mm2
hanya boleh dipasang
antara skakelar dan lampu
antara skakelar dan lampu
3. Kabel NYAF : seperti NYA, tetapi
konduktornya terdiri dari kawat
halus,
dan lemas.
4.NYM : penghantar yg terdiri dari satu urat atau lebih berisolasi dan selubungnya dari
plastik.
4.NYM : penghantar yg terdiri dari satu urat atau lebih berisolasi dan selubungnya dari
plastik.
5.Kabel NYAFGbY,
4 x 100mm2 , 0,6/1KV
N = jenis penghantar tembaga.
Y = berisolasi PVC
F = bervariasi kawat baja.
Y = berisolasi PVC
F = bervariasi kawat baja.
Gb = berselubung pita pelat putih.
Y = berisolasi PVC.
4 x = berjalur 4 : merah,kuning,hitam, biru.
100mm2 = berpenampang masing2 100mm2
0,6/1KV = diijinkan dialiri arus listrik bertegangan 600 Volt dan maximal 1000 V
c.Penampang kabel
Penampang kabel untuk instalasi :
1,5 ; 2,5 ; 4 , 6
, 10 , 16 , 25
, 35 , 50 , 70 , 95 , 120 , 150
, 185 , 240 , 300 , 400
dan 500
mm2.
2. PIPA
Pipa yg digunakan
untuk pemasangan
instalasi adalah pipa plastik
( PVC ) dengan ukuran inci
yaitu 5/8 “ dan yg
terbesar 2 “Kegunaan pipa tsb untuk melindungi kabel
penghantar, jika dipasang didalam atau diluar
tembok.
3. TULE
Tule digunakan untuk menutup kedua ujung
pipa
agar kabel tidak tergores pada waktu
memasukkan/memasang kabel.
4. KLEM
Klem digunakan untuk memasang pipa pada
papan/kayu atau dinding tembok, ukurannya sama dengan ukuran pipa.Jenisnya PVC dan
seng.
5. ROL ISOLATOR
Rol isolator ialah bahan isolasi
yg dipakai untuk meletakkan kabel dan
diikat supaya tidak terhubung singkat
jika terjadi kerusakan pada
isolatornya. Bahan rol
isolator terbuat dari
PVC atau porselin.
6. LASDOP
Lasdop digunakan untuk menutup
sambungan kabel agar tidak
hubung
singkat, terbuat dari PVC
atau porselin.
7. SOCK
Sock digunakan untuk menyambung pipa
lurus. Ukurannya sama dengan pipa
yang dipakai, terbuat dari PVC.
8. BOCHT
Bocht digunakan untuk menyambung
pipa
yg membentuk
belokan siku-siku,
terbuat dari PVC.
9. KOTAK SAMBUNG
Kotak sambung digunakan untuk tempat pencabangan pipa.
Jenis
Kotak Sambung :
a.
Kotak
sambung cabang dua lurus .
b.
Kotak
sambung cabang tiga ( T- dos )
c.
Kotak
sambung cabang empat ( Kres
– dos ).
Kotak sambung tsb terbuat dari PVC dan
ukurannya sesuai dengan
ukuran pipa yg digunakan, yaitu 5/8 “, sedang ukuran diatas 5/8 “
disebut DORADOS.
10. KOTAK KONTAK
Kotak kontak atau lebih
populer disebut
stop kontak yg berguna sebagai sumber tenaga listrik.
Stop kontak terbuat dari
bahan
plastik, ebonit, porselin.
Jenis stop kontak ada 2 yaitu :
a. Stop kontak tanpa arde
Stop
kontak ini digunakan untuk instalasi listrik yg masih menggunakan tegangan 110
Volt ( lihat gambar )
b. Stop
kontak dengan arde
Stop kontak dengan arde merupakan stop
kontak yg umumnya digunakan untuk
sambungan instalasi bertegangan 220 V.Pada
stop
kontak ini ada 3 titik sambungan, yaitu :
1. satu titik
sambungan untuk fasa.
2. satu
titik sambungan untuk netral/nol.
3. satu titik
sambungan untuk pentanahan.
sistem pemasangan stop kontak ada 2 : (1) pemasangan out-bow, dipasang diluar tembok atau untuk pemasangan instalasi rumah kayu. (2) pemasangan in-bow, di pasang di dalam / di tanam di dalam tembok
11. SAKLAR
Sakelar digunakan untuk memutus dan menghubungkan rangkaian listrik.
Saklar
harus memenuhi persyaratan PUIL,
yaitu :
a.
harus dapat dilayani secara aman tanpa
memerlukan alat
bantu.
b.
jumlahnya harus sedemikian rupa
sehingga semua pekerjaan pelayanan,
pemeliharaan dan
perbaikan pada
instalasi dpt dilakukukan dgn
aman.
c.
Dalam
keadaan terbuka, bagian-bagian
saklar yang bergerak harus tidak bertegangan.
d.
Harus tidak
dapat menghubungkan
dengan sendirinya, karena pengaruh
gaya
berat.
e.
Kemampuan saklar
harus sesuai dengan
f.
daya alat
yg dihubungkan.
Saklar dapat dikelompokan menjadi 5 :
a.
Saklar kotak.
b.
Saklar tumpuk.
c.
Saklar sanding
d.
Saklar tuas.
e.
Saklar giling.
A.
Saklar kotak
Untuk pemasangan instalasi penerangan
umumnya digunakan saklar kotak untuk menyalakan dan mematikan lampu.
Saklar ini diberi nama saklar
kotak, karena dipasang diatas
sebuah kotak.
Menurut fungsinya saklar
kotak dapat dibedakan menjadi :
a. Saklar kutub satu (
eka kutub ).
b. Saklar kutub dua
( dwi kutub)
c. Saklar seri.
d. Saklar tukar ( saklar
dua arah ).
f. Saklar silang.
Menurut bentuknya dapat dibedakan :
a.
Saklar putar.
b.
Saklar jungkir (
tumbler ).
c.
Saklar tarik.
d.
Saklar jungkit.
e.
Saklar tombol-tekan.
Selain itu masih dapat dibedakan lagi
:
a.
bentuk yg ditanam.
b.
bentuk yg tidak
ditanam.
Gambar saklar tunggal dan saklar seri
b. Saklar
tumpuk
Saklar tumpuk
ialah
suatu saklar putar jenis
tertutup. aklar ini mempunyai kemampuan hantar arus :
16, 25, 63, 100, 200,
350,
630 Ampere.(lihat gbr)
c. Saklar Sandung
Saklar sandung terdiri
dari sebuah poros
yg dapat berputar, dan
satu
atau lebih
dari
satu piringan berlekuk-lekuk yg digunakan
untuk alat peleyanan. (
lihat gbr )
d. Saklar tuas : memiliki pisau-pisau yang dapat berputar pada salah satu ujungnya. setelah saklarnya dihubungkan pisau-pisau ini dijepit antara pegas-pegas kuat.
Gbr Saklar Tuas |
e. Saklar giling.
Saklar giling ini mempunyai titik putar
bagian-bagian yg
bergerak berada
ditengah. Sebuah saklar giling yg digerakkan oleh
sebuah pelampung. Saklar
pelampung ini
digunakan untuk
menghidupkan dan
mematikan pompa listrik. Jika
permukaan
air dalam tangki menurun sampai titik
tertentu, pompa
akan bekerja.
Dan jika permukaan air
sdh mencapai ketinggian tertentu, maka pompa
akan
berhenti sendiri.
12. PENGAMAN
Arus yg mengalir dlm
suatu penghantar menimbulkan panas. Agar suhu penghantarnya tidak
naik terus, maka arusnya harus dibatasi
agar
aman. Untuk mengamankan hantaran atau alat
digunakan pengaman yg disebut pengaman lebur. Pengaman lebur hrs
memutuskan rangkaian yg diamankan jika
arusnya semakin meningkat. Bagian dari
pengaman memutuskan rangkaian disebut
patron lebur.
1.Patron lebur
Patrun lebur memiliki
kawat lebur dari perak dg campuran timbel,
seng dan tembaga. Untuk kawat
lebur digunakan
perak, karena mempunyai daya hantar
tinggi. Diamater kawat
leburnya dibuat
sekecil mungkin agar pd waktu kawatnya
lebur tidak akan timbul
banyak uap. Kawat lebur juga diberi kawat isyarat dari kawat tahanan. Kawat isyarat
ini dihubungkan paralel
dg kawat lebur.
Karena tahanannya besar, maka arus yg mengalir
dlm kawat kecil. Pada
ujung
kaeat isyarat terdpt
sebuah piringan kecil berwarna yg berfungsi sbg isyarat putus
tidaknya. Didlm patrun lebur juga ada
pasirnya. Pasir ini dimaksudkan untuk
memadamkan latu yg timbul
jika kawat leburnya putus. Dan juga untuk meningkatkan
penyaluran panasnya.
Kode warna patrun lebur
:
- Merah muda : 2 Amp
- Coklat : 4
Amp
- Hijau : 6 Amp
- Merah : 10 Amp
- Abu-abu : 16
Amp
- Biru : 20 Amp
- Kuning : 25 Amp
- Hitam : 35 Amp
- Putih : 50 Amp
- Warna tembaga
: 65 Amp.
2. Pengepas Patron.
Pengepas patron memiliki
lubang pas dengan diameter yg berbeda-beda tergantung pada arus nominalnya.
Setiap pengepas patron diberi kode warna untuk menandai arus nominalnya. Jadi setiap
patron lebur
dan
pengepas patron diberi
kode warna yg sama. (
lihat gbr )
Gbr patron lebur dan
pengepas patron.
3. Pengaman
Ulir.
Pengaman ulir terdiri dari
rumah sekring, tudung sekring, pengepas
patron dan
patron lebur.
a.
Rumah sekring,
digunakan untuk pemasangan patron lebur
dan
pengepas patron.( lihat gbr )
b. Tudung sekring, memiliki sebuah
bumbung berulir dan jendela kaca
kecil.Kaca
ini digunakan utk
menutupi patron lebur
yg bertegangan.
4. Patron pisau.
Untuk pengaman lebur diatas 63
Amp, umumnya menggunakan
patron pisau.
5. Pengaman otomatis.
Sebagai pengganti pengaman lebur dapat juga
dg pengaman
otomatis.Pengaman ini
memutuskan aliran
secara otomatis, jika
arusnya
melebihi nilai tertentu. Keuntungan pengaman
otomatis ini dapat digunakan lagi
setelah pemutusan.
Berdasarkan waktu pemutusannya pengaman otomatis
dibagi atas :
a. Otomat L ( untuk hantaran )
Pengaman otomat jenis
ini pengaman
thermisnya disesuaikan dg
meningkatnya
suhu hantaran. Jika terjadi beban lebih
dan suhu hantarannya
melebihi nilai tertentu, maka elemen
dwi logamnya akan
memutuskan
arusnya.
b. Otomat H
( utk instalasi rmh tangga ) Secara
thermis jenis ini sama dg otomat L,
tetapi
pengaman elektromagnitnya
memutuskan lebih cepat (0,2
detik
). Pada
instalasi rumah arus gangguan yg
rendahpun harus diputuskan dengan
cepat.
c. Otomat G
Jenis otomat ini digunakan untuk mengamankan motor-motor listrik kecil untuk
arus bolak-balik maupun arus searah, alat-alat
listrik.
Gambar sekring
otomatis
13. PERLENGKAPAN HUBUNG
BAGI ( PHB )
Papan hubung bagi harus dibuat dari bahan yg tidak dapat terbakar, tahan
lembab dan kuat (aluminium, ebonit ).
MENYAMBUNG DAN MENCABANGKAN KABEL
Untuk pekerjaan menyambung
dan mencabang kabel, kita harus mengupas
bagian isolasi kabel yang
akan kita sambung dan cabangkan. Untuk
mempermudah
dan agar mendapatkan
hasil pekerjaan yg baik, maka kabel
yg telah dikupas perlu
dibersihkan terlebih dahulu.
1. MENYAMBUNG KABEL
Macam-macam sambungan kabel :
a.Menyambung cara EKOR
BABI (Pig Tail)
Menyambung cara ekor babi ialah cara yg
paling
sederhana dan mudah. Sambungan
ini digunakan untuk menyambung atau
mencabangkan satu atau beberapa kabel
pada satu titik. Penyambungan cara ini
sering dijumpai pada kotak sambung dan
umumnya dipasang LASDOP sebagai pengikat dan sekaligus sebagai
isolasi.
Cara menyambung ekor
babi : semua kabel yg akan disambungkan dijadikan satu kemudian diputar dengan TANG
KOMBINASI sampai erat. Kemudian rapikan
hasil sambungan dg memotong
kelebihan kabel pd ujung sambungannya.
b.Menyambung cara PUNTIR.
Ada 2 macam cara puntir,
yaitu :
-
BELL HANGERS
-
WESTERN UNION
Perbedaan bentuk kedua sambungan itu terletak pada jumlah puntirannya, sedangkan cara menyambungnya sama.
Gambar a : cara
menyambung.
Gambar b : sambungan Bell
Hangers
Gambar c
: sambungan Western
Union.
c.Menyambung cara bolak-balik (Turn Back)
Menyambung cara bolak-balik ini dimaksudkan untuk
mendapatkan sambungan yg lebih kuat thd rentangan atau
tarikan. Cara menyambung bolak- balik
ini dilakukan
untuk kabel
max 4
mm2 ( karena mudah
ditekuk dan
dipuntir dg tangan ),
sedang untuk kabel dg ukuran yg lebih besar dilakukan dg cara
sambungan “ BRITANNIA “.
Gbr Sambungan BRITANIA
d.Menyambung kabel bernadi banyak.
Cara menyambung yg dijelaskan diatas
tidak dapat
dilaksanakan untuk penyambungan kabel bernadi
banyak,
sebab hasilnya tidak akan memuaskan.
Gbr a : kabel setelah dikupas.
Gbr b : urat-urat kabel diuraikan
dan diberi tanda untuk
memudahkan penyambungan.
Gbr c :
cara penggabungan kedua kabel.
Gbr d : cara melilitkan tiap urat (nadi).
Gbr
e : bentuk sambungan yg sdh jadi.
2. MENCABANG KABEL
Mencabang kabel dapat
dilakukan 3 cara :
a.Mencabang Datar (
Plain Joint )
Pada hantaran yg panjang, misalnya antara rol-rol sekat dapat
dilakukan
pencabangan. Kabel yg memanjang dpt dikupas
isolasinya, sedang kabel
yg akan dicabangkan ujungnya
dikupas juga.
Sebelum dilakukan pencabangan, kedua
kabel
yg telah dikupas dibersihkan kawatnya.
Gbr a : cara mengerjakan
Gbr b : bentuk pencabangan yang sudah
jadi ( Plain Joint )
Gbr c :
Plain Cross Joint.
b.Mencabang SIMPUL ( Knotted tap
joint
).
Untuk mendapatkan pencabangan yg lebih kokoh pada
pencabangan datar,
dibuat pencabangan simpul.
Gbr a : pekerjaan awal.
Gbr b:cara membuat simpul.
Gbr c :
pencabangan simpul
yg telah jadi.
c.Pencabangan ganda ( Duplex
Cross Joint )
Pencabangan ganda kebel bernadi satu.
Pencabangan ganda kabel bernadi
banyak
3. MEMATRI
DAN MENGISOLASISAMBUNGAN KABEL
a. Mematri sambungan kabel.
Mematri
ialah suatu pekerjaan menyambung
dua
buah logam dengan
perantara logam
ketiga yg sifatnya lebih lunak, logam ketiga tsb dinamakan
patri atau solder. Pada proses
pematrian ini logam ketiga tsb harus dalam
keadaan cair. Oleh karena itu patri harus merupakan paduan logam yg titik
cairnya
lebih rendah dibanding dg logam yg akan
dipatri.
Pada
dasarnya ada 2 macam patri
:
a. Patri lunak, terdiri
daripaduan timah 60 %
dan timbel 40
%.
b. Patri keras, ada 2
yaitu :
- Patri perak, dibuat dari
paduan tembaga 20 % dan
seng 80 %.
- Patri loyang, dibuat dari paduan tembaga
80 % dan seng 20 %
Pematrian
akan berhasil baik jika logam yg akan disambung hrs bersih dr kotoran.
Cara
mematri sambungan kabel dengan
menggunakan solder.
B. Mengisolasi sambungan kabel
Mengisolasi bertujuan
untuk
menutup kawat
pada kabel sehingga tidak
memungkinkan
terjadi persingunggan antara kawat yg satu dengan
yg lain,
terutama setelah dilakukan penyambungan atau pencabangan.
Bahan isolasi yg
digunakan :
plastik, karet, atau kain yg dipernis.
Gbr. Cara mengisolasi sambungan kabel.
4. MEMASANG
SEPATU KABEL ( SKUN KABEL )
Pemasangan sepatu kabel akan
memudahkan pelaksanaan pekerjaan,
terutama untuk kabel-kabel besar.
Ada beberapa cara pemasangan sepatu kabel, yaitu ;
disekrup, dijepit, dan dipatri. Pemasangan sepatu kabel hendaknya dibuat
sebaik mungkin agar diperoleh hubungan yg kuat dan sempurna agar tidak
mengalami kerugian tegangan.
Gbr. Beberapa macam bentuk sepatu
kabel.
GAMBAR SKEMA HUBUNGAN PELAKSANAAN
INSTALASI LISTRIK 1 GROUP DENGAN 4 TITIK BEBAN
GAMBAR PENGAWATAN
REKAP BEBAN
ü Harga
per titik : Rp 25.000
Banyak titik beban : 24
Maka: Rp: 25.000 x 24 =
Rp 600.000,00
ü Maka
Total Biaya:
Jumlah Biaya Komponen +
Harga Per titik
= Rp 3.419.500,00
+
Rp 600.000,00
=
Rp 4.019.500,00 rupiah
terimakasih, maju arek teknik elektro UM,
BalasHapusterima kasih atas ilmu nya, ijin copy ya
BalasHapusizin save
BalasHapus